Tuesday, August 19, 2014

Ditjen Pajak Keluarkan Meterai Desain Tahun 2014

Bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-69, 17 Agustus 2014, Direktorat Jenderal Pajak meluncurkan meterai tempel baru desain tahun 2014 sebagai pengganti meterai tempel yang lama desain tahun 2009. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menghindari atau mencegah tindakan pemalsuan atau penggunaan meterai bekas pakai. Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 65/PMK.03/2014 tanggal 21 April 2014 tentang Bentuk, Ukuran, dan Warna Benda Meterai, meterai tempel desain tahun 2014 ini mulai berlaku tanggal 17 Agustus 2014.

Meterai tempel desain tahun 2014 berwarna biru untuk nominal Rp. 3.000,- dan hijau untuk nominal Rp.6.000,-. Pada meterai desain baru terdapat hologram di bagian kiri meterai tempel desain baru, sedangkan di meterai lama tidak terdapat hologram. Perforasi bentuk bintang ada di sebelah kiri meterai desain baru sedangkan pada meterai lama ada di sebelah kanan.

Di bagian bawah meterai desain baru terdapat motif rosette yang dapat berubah warna jika dimiringkan di sudut tertentu dengan perubahan warna hijau ke biru untuk nominal Rp. 3.000,-dan magenta ke hijau untuk nominal Rp.6.000,-.

Berikut ciri-ciri meterai baru desain tahun 2014, nominal Rp. 6.000,-


Berikut ciri-ciri meterai baru desain tahun 2014, nominal Rp. 3.000,-




Bagi yang masih memiliki meterai lama desain tahun 2009, meterai tersebut tidak dapat ditukarkan dengan meterai desain 2014 yang baru, tetapi masih dapat digunakan sampai dengan tanggal 31 Maret 2015.

Sumber



Tuesday, August 12, 2014

Me-reinstall DJP

Selama kampanye presiden, sering terdengar wacana untuk menjadikan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) sebagai institusi tersendiri dibawah Presiden. Proses  ini sama halnya dengan upaya untuk me-reinstal  & upgrade komputer dari windows 7 ke windows 8. Oleh karena itu, proses pembentukan badan baru sebagai pengganti DJP sebaiknya memperhatikan tiga faktor penting, yaitu:  Manfaat,  Hardware dan software.

Manfaat
Jika bagi pemilik computer reinstalling dan upgrading adalah salah satu upaya untuk memperbaiki sistem lama yang lemot dan banyak virus menjadi sistem baru yang lebih cepat dan bebas virus, Hal ini juga berlaku bagi DJP.

1. Memperbaiki program yang sedang hang dan lemot
Salah satu program DJP adalah Single identification Number (SIN).  SIN adalah program rintisan DJP yang sangat bagus yaitu upaya menjadikan data kependudukan & ekonomi setiap WNI dalam satu kartu.  Dengan program ini setiap WNI mempunyai satu nomor induk yang memuat riwayat kependudukan, kepemilikan kendaraan bermotor, seluruh rekening bank, kepemilikan properti, paspor, visa dan transaksi keuangan lainnya. 

Namun kerena untuk membuatnya perlu koordinasi dari DJP  melalui menteri keuangan, Bank Indonesia, Pemda, kepolisian dan Kementerian Dalam Negeri menjadikan program ini  lemot, hang dan going to nowhere. Sistem ini sangat penting untuk mengontrol kepatuhan wajib pajak. Jika program ini berhasil penerimaan pajak  akan melejit. Dengan adanya institusi pajak baru yang memiliki kewenangan lebih luas diharapkan mampu menuntaskan program yang sedang hang ini sehingga akan bermanfaat untuk melesatkan penerimaan negara.

2. Membunuh virus Gayus dan PGPS
Pembentukan badan baru  ini juga dapat membunuh virus Gayus. Virus Gayus ibarat virus trojan yang menyerang DJP,  akibat virus ini masyarakat selalu mengaitkan DJP dan pegawai DJP adalah “gayus”, dan bagi pegawai DJP ini adalah demoralisasi karena selalu dipresepsikan dengan “gayus” atau ditanya tentang “gayus” berulang kali. Dengan badan baru tentunya nama DJP akan hilang digantikan nama baru sehingga masyarakat dan pegawai akan mempunyai paradigma yang baru tentang pajak. Sama halnya ketika bank Century diubah menjadi bank Mutiara. Institusi baru ini juga diharapkan mampu mencegah munculnya kasus serupa.

Yang kedua adalalah virus PGPS (pinter goblok pendapatan Sama).  Virus ini jika dibiarkan akan berbahaya Untuk sebuah institusi yang menanggung jumlah penerimaan sekitar 80% dari APBN.  Tidak hanya sistem punishment yang  ditegakkan, Sudah waktunya sistem reward juga diterapkan dengan baik. Namun sepertinya untuk merubah ini terkendala oleh aturan tentang PNS secara umum yang dikelola oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara. Dengan badan baru  diharapkan akan membunuh virus  PGPS.  Sistem reward yang baik akan bisa direalisasikan yang tentunya akan meningkatkan motivasi bagi pegawai untuk berprestasi.

Hardware
Penginstallan sistem yang lebih modern tentunya membutuhkan persyaratan hardware yang lebih canggih, yang akan medukung  sistem operasi tersebut berjalan dengan baik. Jika komputer membutuhkan RAM, prosessor  dan memori sebagai komponen utamanya maka DJP juga membutuhkan Hardware yang relatif hampir sama.

1. Teknologi dan SDM
Hardware dari Institusi Pajak adalah Information system (komputer dan teknologinya) dan sumber daya manusia. Pemutakhiran teknologi menjadi hal yang tidak bisa di tawar lagi yang harus dibarengi dengan peningkatan kapasitas sumber daya manusia. DJP tidak hanya membutuhkan tambahan jumlah pegawai namun juga DJP harus bisa mempertahankan pegawai senior yang memiliki kapabilitas di bidang perpajakan keluar dari DJP dan bekerja di perusahaan. 

Akan sangat disayangkan jika DJP mendidik pegawai baru untuk menjadi pegawai pajak yang tangguh, berkualitas, handal dan cerdas namun di sisi lain sulit untuk bisa menahan pegawai yang sudah memiliki kualitas tersebut bekerja di tempat lain. Institusi yang baru diharapkan tidak hanya menjadi sekolahan pajak, namun harus dapat menjadi institusi yang dihuni pegawai-pegawai yang smart, taat prosedur dan jagoan di pengadilan pajak.

2. Prossessor
Sama halnya dengan komputer yang membutuhkan prosessor terbaik,  pembentukan institusi pajak baru yang langsung dibawah presiden menjadikan kemampuan eksekusi menjadi lebih handal. Dengan prosessor hanya setingkat Dirjen yang hanya dibawah menteri tentunya akan sulit dan lambat dalam membuat kebijakan strategis, namun apabila prosessor tersebut memiliki kewenangan yang jauh lebih kuat tentunya kinerjanya akan lebih cepat, trengginas, dan handal.

Software
Hal terakhir yang dibutuhkan untuk reinstall DJP menjadi badan baru adalah software dan perangkat lunak yang terdiri :
  1. Aturan dan dasar hukum pembentukan institusi baru yang menjadi dasar dan payung hukum bagi pembentukan Institusi tersebut.
  2. Yang kedua adalah ketentuan mengenai kewenangan dari badan tersebut, meskipun badan tersebut langsung dibawah presiden namun jika ketentuan yang mengatur kewenangannya lemah maka badan tersebut tidak akan lebih baik dari sebelumnya.
  3. Menyederhanakan peraturan pajak sehingga mudah dipahami wajib pajak.

Oleh karena itu tidak hanya membentuk badan baru belaka  namun juga harus mempertimbangkan manfaat dan kebutuhan yang diperlukan institusi baru tersebut sehingga jika badan tersebut diresmikan dapat mencapai tujuan melambungkan penerimaan negara.

Monday, July 14, 2014

Brasil Tak Berhasil, Piala Dunia Di Tangan Jerman


Brasil tak berhasil membuat prestasi sebagai tuan rumah Piala Dunia 2014. Bertanding untuk memperebutkan posisi ketiga, Brasil takluk 3-0 dari Belanda. Gol-gol diciptakan oleh Robin van Persie dan Daley Blind di babak pertama dan Giorgino Wijnaldum di babak kedua. Brasil gagal memberi akhir yang manis kepada suporter mereka.


Piala Dunia 2014 pun jatuh ke tangan Jerman, setelah berhasil mengalahkan Argentina 1-0. Pertandingan harus dilanjutkan ke babak extra time, di hadapan 70.000-an penonton yang memadati Stadion Maracana, Senin 14 Juli 2014. Mario Gotze menjadi pahlawan Jerman setelah dengan cerdik mampu memaksimalkan umpan silang Andre Schurrle. Tendangan voli kaki kirinya berhasil memupuskan harapan Lionel Messi dkk. Jerman menjadi juaranya. Mario Gotze menjadi Man Of The Match dalam duel ini.

FIFA World Cup 2014 awards :
- Manuel Neuer      : Golden Glove (Top Goalkeeper)
- Lionel Messi        : Golden Ball (Top Player)
- James Rodriguez  : Golden Boot (Top Goalscorer)
- Paul Pogba           : Young Player (Best U21)
- Colombia             : FIFA Fair Play Trophy (Team with best record of fair play)

Wednesday, July 9, 2014

Pilpres 9 Juli 2014



Hari ini 9 Juli 2014!!! Pilpres Ingat Ingat!!!

Ya, hari ini rakyat Indonesia akan memilih siapa Pemimpin yang akan membawa Indonesia menjadi lebih baik. Pemimpin di masa pemerintahan 2014-2019.

Hanya ada dua calon Capres dan Cawapres dalam pertarungan Pilpres kali ini. Pilpres akan berlangsung 1 kali putaran saja. Pasangan nomor urut 1 adalah Prabowo dan Hatta Rajasa. Dan nomor urut 2 pasangan Jokowi dan Jusuf Kalla.

Kedua pasangan telah menyampaikan visi misi yang akan dilaksanakan jika mereka terpilih. Segudang cerita positif-negatif kedua pasangan pun banyak beredar di media. Kembali ke pribadi masing-masing, kita pasti punya alasan sendiri kenapa kita memilih yang 1 atau 2. Karena saya sendiri juga punya alasan untuk memilih siapa, walaupun rasa was-was tetap ada untuk calon yang akan saya pilih.

Nah, ayo rakyat Indonesia kita salurkan hak pilih kita di Pilpres ini. Nasib bangsa ada di tangan kita. Tentukan pilihanmu. Kita menanti Pemimpin yang dikepemimpinannya bisa membuat Indonesia menjadi negara yang lebih berMARTARBAT, lebih MANDIRI, lebih KUAT, lebih SOLID, dan yang pasti diSEGANI negara lain.

Ayo kita memilih!!!




Tuesday, July 8, 2014

Pajak Pemberi Nafkah Negara


Pak Kojib pulang dengan lesu. Lelah yang menggelayuti tubuhnya tak jua hilang meski segelas teh hangat mulai menjalari relung-relung ususnya. Selepas salat Maghrib, dia leyeh-leyeh di depan TV menonton berita yang berisi kampanye Capres yang penuh kekelaman, sambil mengunyah singkong goreng yang masih panas yang disediakan istrinya.

"Pak, minggu depan anak-anak mulai bayar sekolah lho. Bowo bayar uang masuk SMA. Sedang Joko bayar daftar ulang SMP-nya. Belum beli seragam dan buku pelajaran baru," tiba-tiba suara istrinya mengoyak kesantaiannya.

"Eenggg....."

"Terus kemarin Satpam komplek bolak-balik nagih iuran warga buat mbenerin jalan dan lapangan futsal," saut istrinya.

"Tapi, Bu..."

"Waktu hujan deras semalam, dapur kita bocor, Pak. Kayaknya gentengnya mulai melorot deh Pak," cerocos istrinya tak berhenti.

"Nganu, Bu..."

"Lihat tuh Pak, tetangga sebelah. Mobilnya baru. Padahal aku lihat-lihat suaminya di rumah aja," tanya istrinya seperti tak bisa berhenti.

"Tapi..."

"Kulkas ama mesin cuci juga mulai ngadat tuh, Pak. Tanganku mulai pecah-pecah nih nyuci baju seharian.' sergah istrinya tanpa memberi kesempatan Pak Kojib bicara.

"Bu, dengar dulu. Aku mau jelaskan!" suara Pak Kojib sedikit mengeras.

Bu Kojib akhirnya terdiam sesaat.

"Kamu itu kalau sudah ngomong persis copras-capres itu. Masih untung gak nyebar-nyebar keburukanku ke tetangga."

"Kayak capres gimana sih, Pak? Aku kok gak paham."

"Capres-capres itu senang banget lempar janji-janji ini itu. Mau bangun ini, bangun itu. Beli ini, beli itu. Gratisin ini, gratisin itu. Sama kayak Ibu ini lho. Minta ini, minta itu. Emang duit darimana?'' tanya Pak Kojib sengit.

"Ya duit dari hasil Bapak kerja lah. Bukannya tugas suami itu mencari nafkah buat keluarganya?" jawab istrinya ketus.

"Aku jelasin ya, Bu. Kita ngga bisa lagi mengandalkan kekayaan kita. Sawah kita yang di ujung desa itu sudah berapa tahun ngga menghasilkan apa-apa, karena ngga ada yang ngurus. Kolam ikan yang diurus sama saudara itu juga sudah lama ngga keurus. Duitnya nggak pernah disetor lagi ke kita. Satu-satunya harapan kita ada di toko di dekat pasar itu. Sementara Aku sendiri sudah semakin tua, mengurusi toko yang makin sepi. Jadi duit darimana buat bayar ini-itumu tadi?" jawab Pak Kojib.

"Jadi piye, Pak. Namanya keluarga kan perlu nafkah. Tanpa itu ya bisa bubar keluarga ini?" tanya istrinya serius.

"Mangkanya kita perlu puter otak, Bu. Sawah dan kolam ikan harus kita urus sendiri. Siapa tahu dari situ ada penghasilan tambahan. Nah, untuk penghasilan utama mau ngga mau kita harus mengandalkan toko itu. Tentu perlu tambahan modal. Desainnya kita perbaharui. Kualitas barang yang kita jual juga harus tambah bagus. Dan yang lebih penting, kita perlu tambahan karyawan lagi. Aku ini sudah ngga kuat kalau sendirian mengurus toko," jawab Pak Kojib panjang lebar.

"Ooo... gitu ya, Pak. Aku sih setuju-setuju saja. Tapi ada pertanyaan lagi. Buat itu duit darimana?" kata istrinya semangat.

Tiba-tiba terdengar azan Isya, menghentikan dialog pak Kojib dan istrinya.

"Sudah Isya, Bu. Ayo salat terus makan malam. Nanti kita lanjutkan kalau mau tidur," kata Pak Kojib dengan senyum manis yang disambut pula dengan sama manis oleh istrinya.


***
Indonesia adalah keluarga Pak Kojib. Ada Bu Kojib, istrinya, dan Bowo dan Joko, kedua anaknya yang dibanggakan. Sama seperti keluarga ini, Indonesia adalah negara yang dulu dikenal kaya dengan sumber daya alam. Tapi sekarang kekayaan alam itu semakin lama semakin menipis, bahkan kepemilikannya banyak yang berpindah ke negara asing.
Indonesia tak bisa lagi mengandalkan sumber daya alam untuk melanjutkan kelangsungan hidupnya. Nafas negeri ini kini hampir sepenuhnya ditopang oleh penerimaan pajak. Hampir 75% !! Sungguh bukan angka yang main-main.
Sementara capres-capres yang beradu saat ini terus mengumbar janji-janji manis yang semoga bukan hanya pepesan kosong hanya untuk mengisi pundi-pundi suara yang akan dilupakan saat mereka berkuasa. Mereka tak pernah memaparkan strategi untuk mencari #duitdarimana untuk mewujudkan janji-janji itu.
Pajak mau tidak mau sekarang adalah pemberi nafkah negara. Dia harus diperkuat supaya wewenangnya lebih besar sehingga lebih lincah dan leluasa untuk mencari nafkah buat Indonesia yang kita cintai ini.
Pajak tak boleh lemah atau dilemahkan. Utang yang dipikul negara ini sudah terlampau berat. Jangan bebani anak cucu kita dengan utang yang mungkin tak pernah mereka tahu.
Dukung penguatan otoritas pajak dengan mengisi petisi ini, untuk Indonesia yang lebih baik.

Semifinal-World Cup 2014

 Demam World Cup 2014? Ya, kompetisi sepakbola (Brasil-tuan rumah) antar negara di dunia ini sudah memasuki fase semifinal. Sudah ada 4 tim terbaik yang akan saling adu taktik, strategi, mental, bahkan fisik di lapangan sepakbola. Mereka adalah Belanda, Brasil, Argentina, dan Jerman. Tim-tim besar yang memang punya rekam jejak yang baik.

Jerman akan bertanding melawan Brasil selaku tuan rumah. Argentina bertemu Belanda. Melihat kekuatan masing-masing tim negara, sedikit susah untuk memprediksi siapa yang akan melaju ke Final.

Brasil vs Jerman bukan kali pertama mereka bertemu. Sebelumnya, di perhelatan Piala Dunia 2002, kedua tim bertemu di final dan menghasilkan kesedihan bagi tim Jerman. Tapi, kali ini akan menjadi laga balas dendam Jerman kepada Brasil apalagi selaku tuan rumah. Kemenangan atas Brasil akan menjadi momen yang spesial dan melaju ke babak final. Brasil sedang rapuh di lini depan dan belakang. Cederanya Neymar dan absennya Tiago Silva karena akumulasi kartu bisa saja menjadi kelemahan Brasil. Tapi, bukan Brasil namanya kalau tidak bisa mengatasi celah-celahnya.

Argentina vs Belanda juga menjadi laga penuh sensasi. Tim Tanggo kembali merasakan sensasi fase semifinal setelah 24 tahun tidak melaju ke babak 4 besar. Demikian juga Tim Oranye mempunyai hasrat yang besar untuk melaju ke final, setelah mereka merasakan kekalahan di final piala 2010 dari Spanyol. Argentina harus kehilangan Angel Di Maria dalam pertandingan ini akibat cedera. Sementara Belanda bisa bermain full tim, hanya masalah kebugaran yang dialami pemain.

Demikian, ulasan singkat tentang Semifinal-World Cup 2014 yang ngawur dari saya. Dan kali ini, saya lebih menjagokan Jerman dan Belanda yang melaju ke babak final. Ini relatif ya.